Minggu, Maret 01, 2009

Angka Tetap dan Angka Ramalan

RAKOR PENYUSUNAN ANGKA TETAP (ATAP) TAHUN 2007 DAN ANGKA RAMALAN II (ARAM) TAHUN 2008

PDF

Print

E-mail

Posting by rahmadi from: http://ditjentan.deptan.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=64&Itemid=1

Monday, 15 September 2008

Pelaksanaan rapat pembahasan angka tetap tahun 2007 dan angka ramalan II tahun 2008 di Pekanbaru (Riau) pada tanggal 10 - 12 Juni 2008, yang dibuka langsung Direktur Jenderal Tanaman Pangan dan dihadiri oleh para pejabat dari Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kepala Pusat Data dan Informasi Pertanian, BMG, BPS Pusat serta unsur Dinas Pertanian dan BPS Propinsi seluruh Indonesia.

1. Angka Tetap (ATAP) Tahun 2007 dan Angka Ramalan II (ARAM II) Tahun 2008 produksi tiga komoditi tanaman pangan sebagai berikut :
Angka Tetap (ATAP) Tahun 2007 :
Produksi padi sebesar 57.157.435 ton gabah kering giling (GKG), meningkat 2.702.498 ton gabah kering giling (4,96 %) dari produksi tahun 2006 (54.454.937 ton GKG)

2. Produksi jagung sebesar 13.287.527 ton pipilan kering, meningkat 1.678.064 ton pipilan kering (14,45 %) dari produksi tahun 2006 (11.609.463 ton pipilan kering).

3. Produksi kedelai sebesar 592.534 ton biji kering, menurun 155.077 ton biji kering (-20,74 %) dari produksi tahun 2006 (747.611 ton biji kering).

Angka Ramalan II (ARAM II) Tahun 2008 :

1. Produksi padi sebesar 59.877.219 ton GKG, meningkat 2.719.784 ton GKG (4,76 %) dari produksi tahun 2007 (ATAP).

2. Produksi jagung sebesar 14.854.050 ton pipilan kering, meningkat 1.566.523 ton pipilan kering (11,79 %) dari produksi tahun 2007 (ATAP).

3. Produksi kedelai sebesar 723.535 ton biji kering, meningkat 131.001 ton biji kering (22,11 %) dari produksi tahun 2007 (ATAP).

Selanjutnya kami sampaikan beberapa hal penting terkait dengan ATAP tahun 2007 dan ARAM II tahun 2008, sebagai berikut :
Angka Tetap (ATAP) Tahun 2007 :

1. Produksi padi tahun 2007 mengalami peningkatan sebesar 2.702.498 ton GKG (4,96 %) bila dibanding tahun 2006 (ATAP). Peningkatan produksi disebabkan adanya bantuan benih (hibrida dan non hirida), air tersedia dalam jumlah yang cukup sebagai dampak dari curah hujan yang merata sepanjang tahun dan adanya subsidi pupuk sehingga produktivitas meningkat, serta adanya program pencetakan sawah menyebabkan luas panen meningkat.

2. Untuk jagung, produksi tahun 2007 merupakan produksi tertinggi yang pernah dicapai yaitu sebesar 13.287.527 ton pipilan kering. Peningkatan produktivitas jagung disebabkan oleh peningkatan penggunaan benih jagung hibrida di propinsi sentra. Adanya insentif harga yang cukup baik akibat harga jagung impor yang cukup tinggi, serta makin meluasnya kemitraan antara petani dan stakeholders, membuat petani bergairah untuk bertanam jagung, sehingga luas panen jagung meningkat

3. Sedangkan untuk kedelai mengalami penurunan produksi, disebabkan baik oleh kondisi curah hujan yang cukup tinggi dan kurangnya kepastian harga di tingkat petani sehingga petani kurang bergairah menanam kedelai.

Angka Ramalan II (ARAM II) tahun 2008 :

1. Produksi padi tahun 2008 diramalkan mengalami peningkatan sebesar 2.719.784 ton GKG (4,76 %) bila dibanding tahun 2007 (ATAP). Peningkatan produksi disebabkan air tersedia dalam jumlah yang cukup dan adanya subsidi pupuk sehingga produktivitasnya meningkat.

2. Produksi jagung tahun 2008 diramalkan mengalami peningkatan sebesar 1.566.523 ton pipilan kering (11,79 %) bila dibanding tahun 2007 (ATAP) akibat peningkatan luas panen dan produktivitas, disamping meningkatnya penggunaan benih jagung hibrida.

3. Produksi kedelai tahun 2008 diramalkan mengalami peningkatan sebesar 131.001 ton biji kering (22,11 %) bila dibanding tahun 2007 (ATAP) dengan adanya bantuan benih, sehingga luas panen dan produktivitasnya meningkat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar