Selama kurun waktu 25 tahun terakhir, terjadi peningkatan penggunaan pupuk kurang lebih lima kali lipat, sementara produksi pertanian cenderung menurun. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan pupuk sangat tidak efisien, karena penurunan produktivitas lahan sebagai akibat dari penurunan kandungan bahan organik tanah.
Masyarakat pertanian konvensional berusaha memacu produksi tanpa memperhatikan kesuburan tanah terutama ketersediaan bahan organik tanah dan faktor lingkungan, sehingga terjadi penurunan kesuburan tanah, tandus dan kerusakan lingkungan. Untuk memulihkan kesuburan tanah dan kelestarian lingkungan dibutuhkan masa istirahat (bero) dalam waktu yang cukup lama dan masukkan bahan organik yang cukup.
Keadaan tanah yang optimal untuk pertumbuhan tanaman diperlukan bahan organik tanah di lapisan olah (top soil) minimal 2%. Untuk mencapai kondisi tanah tersebut, diperlukan penambahan bahan organik berupa limbah pertanian dan limbah peternakan minimal 8-9 ton/ha setiap tahun.
Departemen Pertanian mempunyai program untuk menekan penggunaan pupuk kimiawi yang berlebihan dengan mensosialisasikan pemanfaatan bahan organik berupa kotoran ternak, limbah tanaman, limbah organik yang lain. Limbah tanaman, limbah ternak dan limbah organik lain tersebut supaya segera tersedia untuk tanaman, dapat diproses terlebih dahulu menjadi pupuk kompos, bokashi ataupun lainnya.
Pupuk kompos, terutama pupuk kompos kotoran ternak ialah bahan pembenah tanah yang paling baik dan alami dibandingkan bahan pembenah tanah sintetis. Secara umum pupuk kompos mengandung unsur hara makro N,P,K rendah, tetapi mengandung unsur hara mikro dalam jumlah yang cukup untuk pertumbuhan tanaman.
Bahan organik berupa kotoran ternak yang telah mengalami proses pengomposan, sangat baik dan menjadi pupuk organik yang stabil yang mempunyai C/N antara 10/1-15/1. Pemberian pupuk kompos kotoran ternak dapat meningkatkan kesuburan tanah karena dapat memperbarki sifat fisik, kimia dan biologi tanah dan sekaligus sebagai penyedia unsur hara dalam waktu lama sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik.
Pupuk kompos kotoran kambing, sapi dan ayam banyak tersedia di pedesaan di seluruh Indonesia dan dapat digunakan sebagai sumber unsur hara untuk pertumbuhan tanaman yang dapat meningkatkan kesuburan tanah. Kandungan utama pupuk organik adalah karbon dalam bentuk senyawa organik dan dimanfaatkan mikroorganisme sebagai sumber energi, kemudian bahan tersebut dialih rupakan menjadi senyawa seperti humus yang bersifat lebih stabil.
Sumber:
Bumi dan Air
http://www.sinartani.com/bumiair/kompos-kotoran-ternak-sebagai-bahan-pembenah-tanah-1247456478.htm
Oleh: Longginus Lengi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar