PRINSIP
· Meningkatkan populasi dengan
cara mengatur jarak tanam.
· Memanipulasi lokasi tanaman a
seolah-olah tanaman padi menjadi taping (tanaman pinggir) lebih banyak.
TEKNIK PENERAPAN
1. Pembuatan Baris Tanam
Persiapkan alat garis tanam dengan ukuran jarak tanam yang
dikehendaki. Bahan untuk alat garis tanam bisa digunakan kayu atau bahan lain
yang tersedia serta biaya terjangkau. Lahan sawah yang telah siap ditanami, 1-2
hari sebelumnya dilakukan pembuangan air sehingga lahan dalam keadaan
macak-macak. Ratakan dan datarkan sebaik mungkin. Selanjutnya dilakukan
pembentukan garis tanam yang lurus dan jelas dengan cara menarik alat garis
tanam yang sudah dipersiapkan sebelumnya serta dibantu dengan tali yang
dibentang dari ujung ke ujung lahan.
2. Tanam
Umur bibit padi yang
digunakan sebaiknya kurang dari 21 hari. Gunakan 1-3 bibit per lubang tanam
pada perpotongan garis yang sudah terbentuk. Cara laju tanam sebaiknya maju
agar perpotongan garis untuk lubang tanam bisa terlihat dengan jelas. Namun
apabila kebiasaan tanam mundur juga tidak menjadi masalah, yang penting
populasi tanaman yang ditanam dapat terpenuhi. Pada alur pinggir kiri dan kanan
dari setiap barisan legowo, populasi tanaman ditambah dengan cara menyisipkan
tanaman di antara 2 lubang tanam yang tersedia.
Untuk menghitung peningkatan populasi dengan
sitem tanam jajar legowo bisa menggunakan rumus
: 100% X 1 : ( 1 + jumlah legowo).
contoh:
· untuk legowo 2:1 peningkatan populasinya
adalah : 100% X 1 : (1 + 2) = 30%
· untuk legowo 3:1 peningkatan populasinya
adalah : 100% X 1 : (1 + 3) = 25%
· Untuk legowo 4:1 peningkatan popuasinya adalah
: 100% X 1 : (1 + 4) = 20%
· Untuk legowo 5:1 peningkatan popuasinya adalah
: 100% X 1 : (1 + 5) = 16,6%
MANFAAT SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO :
· Menambah jumlah tanaman padi
seperti perhitungan diatas
· Otomatis juga akan
meningkatkan produksi tanaman padi
· Memperbaiki kualitas gabah
dengan semakin banyaknya tanaman pinggir
· Mengurangi serangan penyakit
· Mengurangi tingkat serangan
hama
· Mempermudah dalam perawatan
baik itu pemupukan maupun penyemprotan pestisida
· Menghemat pupuk karena yang
dipupuk hanya bagian dalam baris tanaman
KELEMAHAN LEGOWO:
· Membutuhkan tenaga tanam yang
lebih banyak dan waktu tanam yang lebih lama pula
· Membutuhkan benih yang lebih
banyak dengan semakin banyaknya populasi.
· Biasanya pada legowonya akan
lebih banyak ditumbuhi rumput
POPULASI
· Legowo 4:1 = (20 x 10 cm) x 40 cm, gunakan
bambu 1 m x 1 m sehingga didapat 4 baris kali 10 baris
tanaman = 40 rumpun/m2
L Legowo 4:1 = (25 x 12,5 cm) x 50 cm, gunakan bambu ukuran 1,25 m x 1 m sehingga didapatkan 4 baris kali 8 baris tanaman = 32 rumpun x 0,8 (1 m2/1,25m2) = 26 rumpun/m2.
L Legowo 4:1 = (25 x 12,5 cm) x 50 cm, gunakan bambu ukuran 1,25 m x 1 m sehingga didapatkan 4 baris kali 8 baris tanaman = 32 rumpun x 0,8 (1 m2/1,25m2) = 26 rumpun/m2.
· Legowo 2:1 = (20 x 10 cm) x 40 cm, gunakan
bambu ukuran 0,6 m x 1 m sehingga didapatkan 2 baris kali 10 baris
tanaman = 20 rumpun per 0,6 m2= 33 rumpun/m2.
· Legowo 2:1 = (25 x 12,5 cm) x 50 cm, gunakan
bambu ukuran 0,75 m x 1 m sehingga didapatkan 2 baris kali 8 baris tanaman = 16
rumpun per 0,75 m2= 21 rumpun/m2
UBINAN SISTEM TANAM LEGOWO
· Legowo 4:1 (20 x 10 cm) x 40
cm = 2 m sepanjang barisan x 3 m (3 kali legowo 4:1) = 6 m2
· Legowo 4:1 (25 x 12,5 cm) x
50 cm = 2 m sepanjang barisan x 2,5 m (2 kali legowo 4:1 = 5 m2
· Legowo 2:1 (20 x 10 cm) x 40
cm = 2 m sepanjang barisan x 3 m (5 kali legowo 2:1) = 6 m2
· Legowo 2:1 (25 x 12,5 cm) x
50 cm = 2 m sepanjang barisan x 3 m (4 kali legowo 2:1 = 6 m2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar