GAMBARAN UMUM KONDISI KABPATEN LOMBOK TENGAH
A. KONDISI UMUM
1. Kondisi Geografis
Lombok tengah merupakan salah satu dari Sembilan Kabupaten/Kota yang ada di propinsi Nusa Tenggara Barat. Posisinya terletak antara 116 o 05’ -116 o 24’Bujur Timur dan 8o 24’ – 8o 57’ Lintang Selatan dengan luas wilayah mencapai 1.208,39 km2 atau 120.839 Ha. Kabupaten Lombok Tengah diapit dua kabupaten lain yaitu Kabupaten Lombok Barat disebelah Barat dan utara, sebelah timurnya oleh Kabupaten Lombok Timur, sedangkan bagian selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia.
Dari aspek iklim Kabupaten Lombok Tengah memiliki iklim tropis dengan musim kemarau yang kering. Musim hujan mulai sekitar bulan Oktober sampai dengan bulan April dengan curah hujan perbulan rata-rata diatas 100 mm, dengan curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Desember yang mencapai 382 mm, dengan hari hujan selama 21,3 hari dan hari hujan terkecil bulan Mei selama 0,2 hari.
2. Kependudukan dan ketanagakerjaan
Pada data kependudukan tahun 2006 jumlah penduduk Kabupaten Lombok Tengah sebanyak 825.772 jiwa yang terdiri dari 384.867 jiwa penduduk laki-laki dan 440.905 jiwa penduduk perempuan. Bila dibandingkan dengan luas wilayah seluas 1.208,39 km2 maka tercatat kepadatan penduduk sebesar 683 jiwa/km2
Berdasarkan jumlah penduduk tersebut jumlah angkatan kerja mencapai 204.220 jiwa. Jumlah angkatan kerja yang terserap baru mencapai 57,75 % dimana sector pertanian menyerap angka mencapai 77,25 % sedangkan sector lainnya 22,74 %
3. Perekonomian
Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lombok Tengah pada tahun 2007 semakin baik dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya meskipun sempat mengalami fluktuasi. Berdasarkan perhitungan PDRB atas dasar besaran harga konstan tahun 2000 laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2007 mencapai 4,30 persen. Keseluruhan sektor termasuk sektor pertanian pertumbuhannya mendekati angka 5 persen, angka pertumbuhan ini memiliki peranan yang cukup besar terhadap pembentukan nilai PDRB. Hal ini terlihat kontribusi sector pertanian pencapaian mencapai angka diatas 30 % terhadap total PDRB Kabupaten Lombok Tengah yang jika dibandingka dengan sector jasa, kontribusinya mencapai 15 %.
B. Kondisi Sektor Pertanian Kabupaten Lombok Tengah
Sektor pertaniain di Kabupaten Lombok Tengah merupakan sector yang menjadikan tumpuan masyarakat dalam memperoleh penghidupan dan mendukung perekonomian daerah. Keberhasilan sector ini khususnya dibidang tanaman pangan mengantarkan Kabupaten Lombok Tengah sebagai salah satu daerah lumbung pangan nasional. Kondisi sector pertanian Kabupaten Lombok Tengah masa kini dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Potensi Pertanian
Lebih dari 70 persen luas wilayah Kabupaten Lombok Tengah masih dimanfaatkan untuk usaha pertanian, seperti sawah, tegal, kebun, ladang, tambak, kolam, hutan dan perkebunan, dimana lahan persawahan masih tetap menduduki posisi terluas pertama setelah hutan, ladang/kebun..
Dibandingkan dengan kabupaten/kota di Nusa Tenggara Barat lainnya Kabupaten Lombok Tengah memiliki potensi luas lahan sawah terluas yaitu mencapai 51.044 Ha (42,24 % dari luas wilayah) sedangkan tegalan/kebun mencapai 15.478 ha (12,80 %). Secara lengkap sebaran potensi sector pertanian dapat digambarkan pada table berikut ini:
Tabel 1. Luas tanah sawah dirinci menurut jenis Pengairan dan lahan kering di Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2006
No | Jenis Pengairan/ Lahan Kering | Luas (Ha) | Keterangan |
I. 1. 2. 3. 4. 5. II. 1. 2. 3. 4. | Lahan Sawah Irigasi tehnis Irigasi ½ tehnis Irigasi Sederhana PU Irigasi Non PU Tadah hujan Lahan Kering Pekarangan Tegal// Kebun Ladang/Huma Tanah pengembalaan | 4.845 19.283 8.690 3.282 3.600 117 40 10.859 8.713 15.478 1.833 411 | 1 kali tanam 2 kali tanam 1 kali tanam 2 kali tanam 1 kali tanam 2 kali tanam 2 kali tanam 1 kali tanam |
Dengan potensi sumber daya pertanian diatas Kabupaten Lombok Tengah memiliki kontribusi yang cukup signifikan terhadap ketersedian pangan , baik untuk kebutuhan lokal bahkan kebutuhan luar kabupaten atau daerah lainnya. Hal ini dapat dilihat dari luas areal tanam dan luas panen serta tingkat capaian produktifitas dan produksi komoditas pangan seperti yang terekam dalam table 2 berikut ini (data tahun 2006):
Tabel 2. Luas Panen, Rata-rata Produksi dan Produksi Tanaman Pangan di Kabupaten Lombok Tengah (data tahun 2006)
No | Komoditi | Luas Panen (Ha) | Rata-rata Produksi (kw/Ha) | Produksi (ton) |
1. | Padi | 69.656 | 48,99 | 341.256 |
2. | Padi Ladang | 2.784 | 27,62 | 7.690 |
3. | Jagung | 2.497 | 26.75 | 6.680 |
4. | Kedelai | 25.999 | 12,70 | 33.011 |
5. | Kacang Hijau | 3.699 | 6,44 | 2.362 |
6. | Kacang Tanah | 5.857 | 14,62 | 8.579 |
7. | Ubi Kayu | 1.198 | 137,55 | 16.479 |
8. | Ubi Jalar | 198 | 114,34 | 2.264 |
Kondisi ketahanan pangan akhir-akhir ini menjadi isu sentral permasalahan pembangunan pertanian di Indonesia, hal ini terutama menyangkut ketersediaan bahan pangan sepanjang tahun. Krisis penyediaan pangan masih menjadi masalah yang sensitive dalam dinamiki kehidupan sosial, ekonomi dan politik, hal ini disebabkan kebutuhan konsumsi masyarakat dan tuntutan pasar pasar terhadap bahan pangan yang semakin meningkat dan beragam, dilain pihak peningkatan produksi pertanian baik secara kualitas dan kuantitas dan kuntinyuitas belum mampu mengimbanginya. Oleh karena itu pengembangan tanaman pangan mempunyai posisi strategis dalam pembangunan kedepan.
Salah satu komoditi tanaman pangan utama yang secara tradisional telah lama dibudidayakan petani dan berperan sebagai salah satu penopang utama kebutuhan ekonomi keluarga adalah tanaman jagung. Jagung dipandang juga sebagai salah satu komoditas pangan penting karena disampng sebagai sumber pendapatan petani juga sebagai bahan konsumsi alternative yang merupakan sumber karbohidrat penting selain sebagai bahan dasar industri makanan dan bahan baku industri pakan ternak, bahkan dalam beberapa tahun terakhir dikonversi sebagai sumber bahan baku energi alternatif atau lebih populer dikenal dengan istilah biofuel.
Dari aspek luas areal panen dan produksi tanaman jagung di Kabupaten Lombok Tengah dalam 3 tahun terakhir (2005 – 2007) mengalami kenaikan yang signifikan (pada tabel 4). Pada tahun 2005 total produksi jagung baru mencapai 4.538 ton dengan luas panen 1.873 Ha dan rata-rata produktifitasnya 24,71 kw/Ha, pada tahun 2007 capaian produksi mencapai 10.661 ton dari luas panen 3901 Ha dengan rata-rata produktifitas 28,51kw/Ha, berarti dalam 2 tahu terjadi kenaikan 57,4 persen dari aspek produksi dan 52 persen dari aspek luas panen
Persentase luas panen dan produksi jagung pada tahun 2007 tersebut diatas dimungkinkan untuk dapat ditingkatkan dengan memanfaatkan potensi lahan disamping penggunaan lahan sawah yaitu pada areal tegalan/ kebun terutama pada musim hujan tahun 2008 ini (MT 2008/2009), mengingat potensi lahan tegalan/kebun yang dimiliki Kabupaten Lombok Tengah cukup luas yaitu 15.478 Ha
Bertolak dari kondisi diatas dan terkait dengan semangat menjadikan Kabupaten Lombok Tengah sebagai sentra tanaman jagung nasional, maka Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Tengah melalui Dinas Pertanian dan Peternakan terus berupaya meningkatan produktifitas budidaya tanaman jagng dan sebagai fasilitator mencarikan dukungan bagi para petani untuk mengembangkan tanaman jagung sehingga dapat memenuhi kebutuhan jagung nasional yang terus meningkat dan pada gilirannya pada peningkatan pendapatan dan taraf hidup masyarakat Kabupaten Lombok Tengah
Pengembangan tanaman jagung di Kabupaten Lombok Tengah dalam beberapa tahun terakhir mengalami perkembangan yang menggembirakan, hal ini dapat dilahat dari areal tanam dan realisasi panen sejak tahun 2005 sampai tahun 2007 yang mengalami kenaikan yang signifikan. Hal ini dapat dilihat pada table berikut
Tabel 4. Luas Panen, Produktifitas dan produksi jagung dari tahun 2005 sampai dengan Tahun 2007
No. | T a h u n | Luas Panen (Ha) | Produktifitas (kw/Ha) | Produksi (ton) | Keterangan |
1. 2. 3 | 2005 2006 2007 | 1873 2497 3901 | 24,71 26,75 28,51 | 4.538 6.679 10.661 | |